
Pihak kepolisian tidak mengizinkan laga Persib melawan Persija kedepan untuk tidak dilaksanakan di stadion si Jalak Harupat kabupaten Bandung yang merupakan wilayah kewenangannya. Hal ini disebabkan oleh perilaku oknum penonton ketika Persib mengadakan pertandingan kandang sebelumnya.
Keputusan menolak pemberian izin keramaian telah disepakati setelah pagi ini diadakan rapat yang dihadiri pula oleh sejumlah muspida kabupaten Bandung diantaranya, Bupati, Kejari, Kapolres, dan Dandim Kabupaten Bandung.
Seperti ketika barusan dikonfirmasi oleh Reporter RRI, Didi Mainaki kepada Kapolres Bandung AKBP Imran Yunus, lewat hubungan telepon dari Hotel Malang Regent’s Park.
“Setelah mengamati beberapa perilaku oknum penonton ketika Persib bertanding di Soreang, kami memutuskan untuk tidak merekomendasi pertandingan Persib selanjutnya melawan Persija untuk diadakan di stadion si Jalak Harupat. Apalagi diperkirakan pertandingan ini akan menyedot banyak penonton,” ujar Kapolres.
Pertikaian dan hubungan yang tidak harmonis antara kedua kelompok supporter menyebabkan tensi pertandingan yang panas dan berdampak pada tingkat emosional penonton kepada tim lawan menjadi alasan utama Kepolisian untuk mengeluarkan keputusan ini.
Apalagi banyak laporan kepada pihak kepolisian tentang kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan dari tindakan anarkis penonton ketika pertandingan Persib selasai. Diantaranya laporan pengemudi kendaraan dan pengelola stadion sendiri yang mengeluhkan rusaknya gerbang stadion karena pada saat pertandingan melawan Pelita Jaya, ada beberapa penonton yang berusaha masuk dengan cara merusaknya.
Tak dapat dipungkiri, kelakuan perilaku penonton di Jalak banyak meresahkan masyarakat di seputar jalan-jalan yang dilalui oleh penonton khususnya pada saat pulang. Tak jarang pula ditemui masyarakat berjaga-jaga di pinggir jalan dengan maksud untuk mempertahankan daerahnya dari tindakan-tindakan anarkis penonton.
0 komentar:
Posting Komentar